Pesona Pulau Beras Basah

0 Comments

Akhir semester empat aku dan teman-teman sekelasku berkesempatan untuk pergi berlibur ke pulau Beras Basah. Tentu saja ini bukan liburan dadakan. Liburan ini sudah kami rencanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Yah begitulah kelas kami, selalu kompak kalau masalah liburan. Pulau beras basah sendiri adalah pulau kecil yang terletak di daerah Bontang. Kami pergi ke sana dengan mobil, menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam dari Samarinda menuju bontang. Perjalanan 3 jam tentu tidak terasa mengingat kami bersenda gurau selama perjalanan.


Sampai di Bontang kami langsung menuju pelabuhan penyeberangan. Aku kurang tau nama pelabuhannya. Kami menyewa sebuah kapal bermesin untuk mencapai pulau Beras Basah. Ada beberapa speed boat yang kulihat tapi kurasa harganya lebih mahal daripada kapal yang kami sewa. Perjalanan dari pelabuhan ke pulau sendiri memakan waktu kurang lebih 1 jam. Sepanjang waktu menyeberang kami disuguhi pulau –pulau kecil. Sayang tak sempat memfoto pulau-pulau tersebut karena kamera sibuk digunakan untuk bernasis ria hehehe.


Kapal bersandar di sebuah jembatan kayu menuju ke pulau. Kamu langsung disambut dengan tulisan cukup besar macam di Hollywood. Hanya saja ini bertuliskan “Welcome to Beras Basah”. Sampai dipulau kita akan disuguhi pasir pantai putih. Menurut cerita yang berkembang nama Beras Basah sendiri berasal dari cerita turun temurun. Konon ceritanya ada sebuah kapal kerajaan Kutai yang menyeberang membawa bahan pangan. Salah satu bahan pangan tersebut adalah beras. Tapi kapal tersebut tenggelam dan beras-beras tersebut berubah menjadi pasir. Kalau diperhatikan, ukuran pasir di pulau tersebut memang seukuran beras. Kurang lebih begitulah cerita legendanya.




Kami langsung memilih sebuah gazebo yang tersedia. Di gazebo tersebut kami memutuskan untuk makan siang karena hari sudah cukup siang. Sangat menyenangkan bisa menikmati suasana pantai dengan teman-teman sekelas sambil menyantap makan siang yang kami bawa. Selesai makan siang kami langsung berpencar. Ada yang langsung pergi berenang, beribadah, berfoto narsis ataupun tetap memutuskan berlindung di gazebo karena hari yang cukup panas. Pasir pantai yang putih, deru ombak, angin sepoi-sepoi dan air yang biru. Benar-benar kombinasi yang mengagumkan. Aku sendiri memutuskan untuk tidur saja tapi kubatalkan ketika melihat teman-temanku yang asyik bermain air di bibir pantai. Ingin bergabung tapi aku berpikir panas matahari yang benar-benar terik siang itu. Akhirnya aku hanya mengamati dari pinggiran sambil berputar-putar di sekitar pulau.








Sebagai sebuah tempat wisata, pulau Beras Basah tentu tempat yang menarik. Ukuran pulau yang tak begitu besar, di tambah pasir putih dan air yang jernih biru. Pulau Beras Basah bisa menjadi tempat wisata yang sangat diminati bila pemerintah daerah sendiri mengelolanya dengan baik. Pemandangan pulau ini sendiri sangat mengagumkan. Selain itu ada wahana air yang bisa kita nikmati, salah satu contohnya banana boat. Nikmati berkeliling pulau dengan banana boat dan rasakan di hempas ke air laut yang asin. It’s so amazing guys. Hanya saja di sana belum ada penjual jajanan selain penduduk setempat. Para pengunjung juga kurang perduli dengan sampah-sampah mereka. Masih tampak sampah yang terlihat berserakan padahal tempat sampah sudah disediakan. Tapi selebihnya Beras Basah adalah pulau wisata yang mengagumkan untuk dikunjungi.


Kami pulang saat hari mulai beranjak sore dengan badan yang lelah setelah bermain air di bawah sinar matahari yang terik. Well…badan lelah tapi hati kami senang hahaha. Bila berkesempatan mengunjungi Bontang, sempatkanlah ke Beras Basah. Tapi ada baiknya bila pergi berombongan agar enak bila menyewa kapal yah kecuali punya kenalan yang bisa menyediakan speed boat. It would be better. Happy travelling.


You may also like

No comments: