Air Terjun Kandua Raya, Kedang Ipil, Kutai Kartanegara

2 Comments

Ga kerasa yah udah weekend aja. Dan kita semua tahu apa yang menyenangkan dari weekend. Mulai dari libur kerja, jalan-jalan, dan memanjakan diri tentunya. Well..well..well.... begitu juga denganku. Semenjak ngerasain jadi anak magang,  weekend tuh rasanya berharga banget setelah lima hari kerja. Mencari hiburan.... sudah pasti. Berawal dari pembicaraan hari sebelumnya, aku dan dua orang temanku memilih untuk pergi ke Desa Kedang Ipil yang berada di daerah Kutai Kartanegara untuk melihat air terjun.


Berbekal pengetahuan seadanya kami memutuskan pergi pada hari sabtu. Kenapa sabtu? Karena bisa dipastikan hari minggu pasti ramai, that's why..kami memilih pergi hari sabtu. Sabtu pagi kami langsung berangkat, sekitar jam delapan ke Tenggarong. Sampe Tenggarong Seberang jam setengah sembilan, lanjut nyeberang dengan kapal fery. Acara menyeberang ini hanya memakan waktu lima belas menit. Kami langsung melanjutkan perjalanan begitu fery bersandar. Kali ini kami melalui rute Tenggarong-Melak. 

Sekitar jam setengah sepuluh, kami sampai di sebuah bukit. Temanku yang orang Kutai Barat menyebutnya Bukit Tower. Iya sih di sini emang di puncak gitu, trus ada beberapa tower. Kami mampir di sebuah warung untuk mengisi perut. Setelah masuk, ternyata si ibu warung ga jualan nasi. Menunya cuman mi rebus. Mau pindah warung males banget udah terlanjur masuk. Akhirnya pesen mi rebus. Anak kos banget kan, ke mana-mana tetep mi menunya huhuhu.....Tapi pemandangan di sini bagus banget loh. Kita bisa ngeliat pemandangan hijau di kejauhan. Apalagi sambil menikmati mi.

view dari warung

Setelah beres makan dan ga lupa bayar loh ya, kami lanjut perjalanan melewati jalanan yang mulus. Tapi banyak tikungannya loh. Jalanan yang mulus kadang melenakan. So...tetep hati-hati. Ga sampai setengah jam dari tempat kami makan tadi, kami belok ke kiri. Mampir ke sebuah warung dan tanya jalan ke arah Kedang Ipil. Ternyata kami benar beloknya karena ada plang bertuliskan air terjun. Dan beruntungnya, ada bapak yang juga akan masuk ke Kedang Ipil, jadi semacam pemandu jalan. 

Jalan masuk ke Desa Kedang Ipil berjarak kira-kira 18 kilo. Kalau ga nemu pemandu kaya kami, pokoknya patokannya ikutin aja tiang listrik. Jalanannya masih tanah berbatu. Cukup menyiksa badan lah, apalagi pantat. Di kiri dan kanan jalan merupakan perkebunan kelapa sawit.
jalan masuk
jalan masuk
Setelah melewati jalanan berbatu dan berdebu, kami sampai di jalanan yang di cor. Betapa senang hati ini, tapi ternyata cuman sekitar 100 meter dan kami kembali ke jalanan berbatu. Dengan sabar kami lalui jalanan sampai kami tiba di perkampungan Kedang Ipil. Perkampungan ini di dominasi orang Kutai dan Dayak. Untuk masuk kami  membayar Rp 7.000/ motor. Sempat ditawari buah asli hutan Kalimantan sama penjaga posnya loh. Namanya buah kapul kalo ga salah. Makasih ya mas... Dan kami lanjut masuk dengan motor sekitar 600 meter. Jalanan masuknya masih jalan setapak. Sesekali kami bertemu penduduk yang pulang dari ladang.
si buah hutan
jalan masuk lagi
Semakin dekat kami bisa mendengar suara gemuruh air. Kami makin bersemangat. Dan....yeayyyy kami sampai di air terjun Kandua Raya. Cuma ada beberapa anak sekolah yang habis berenang saat kami sampai. Itupun mereka sudah mau pulang. Jadi tinggal kami bertiga. Tanpa pikir panjang kami langsung menuruni tangga tanah menuju ke air terjun. Betapa senang sih setelah perjalanan yang cukup menyiksa badan.



Begitu sampai langsung dah main air. Sayangnya kami ga bawa baju ganti, jadi cukup main di pinggirannya aja. Air terjun Kandua Raya ini ga tinggi. Cuman satu meteran aja. Cuman ada di beberapa titik. Jadi memanjang dari atas ke bawah. Dengan batuan hitam yang cukup menarik. Awas loh arusnya lumayan deras plus batuannya licin karena lumut. Hati- hati aja deh waktu berpijak.





Kami sibuk foto sana foto sini sampai kemudian ada enam orang peremuan yang datang. Tapi mereka udah sibuk  juga deh foto- foto. Yudah sih kami lanjut juga.





























Setelah puas bermain air dan berfoto. Kami memutuskan untuk pulang karena rasa ingin  tahu kami sudah terobati. Melewati jalanan berbatu dan berdebu, inilah seninya wisata di Kalimantan hahahaha. Well....sekian dulu deh. Ntar- ntar disambung dengan cerita dari tempat lain. See yeaaa :*


You may also like

2 comments:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete
  2. mungkin ini sudah rejeki saya,tanpa di sengaja kemarin saya buka2 internet,saya lihat postingan orang tentan MBAH BUDI HARTONO.katanya bisa membantu orang melunasi hutang melalui program pesugihan,jadi saya memberanikan diri untuk hubungi,karna ekonomi sangat susah,semenjak usaha bangrut,syukur alhamdulillah MBAH BUDI HARTONO mau membantu saya,saya di kasi pesugihan dana gaib 5Miliar.terima kasih banyak MBAH,usaha yang dulunya bangrut,kini sudah saya bangun kembali,berkat bantuan MBAH.rencana saya dan keluarga,mau datang ketempat MBAH untuk silatuh rahmi,bagi saudarah2 yang ingin merubah nasib seperti saya,silahkan hubungi O85_256_077_899 MBAH BUDI HARTONO untuk info lebih lengkap buka blog MBAH agar lebih di mengerti PESUGIHAN DANA GAIB TANPA TUMBAL silahkan buktikan sendiri,karna saya sudah membuktikan,ingat kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya..

    ReplyDelete