Jantur Inar, Kutai Barat

1 Comments

Bangun-bangun udara dingin banget, dan baru ingat kalo lagi di Kutai Barat, Tepatnya di Barong Tongkok. Setelah seharian kemarin aku dan dua orang temanku di dalam bis dan begitu sampai kami bertiga lanjut istirahat. Suhu udara di sini dingin banget. Mana kata temanku, daerah yang kami datangi ini emang daerah yang cukup tinggi. Melongok keluar jendela, embun everywhere . Temanku menyuruh untuk segera mandi agar kami bisa langsung explore beberapa tempat wisata di sini. Tapi baru nyentuh air, urung mandi deh. Airnya dingin kaya air es T.T


Skip- skip kami udah siap untuk pergi jalan-jalan walau sebelumnya sempat dibuat dongkol ama jilbab. Tujuan pertama yaitu Jantur Inar. Iya dari dulu ini aja sih yang pengen banget aku kunjungi. Ga tau kenapa pengen banget liat langsung air terjun tertinggi di Kutai Barat ini. Oh iya, jantur itu dalam bahasa Dayak setempat artinya air terjun. Jadi Jantur Inar artinya air terjun Inar. Inar sendiri ga tau deh artinya apaan ( ntar di edit kalo udh tau artinya).

Dan lagi-lagi kami ga tau posisi tepatnya di mana si Jantur Inar walau teman yang seorang asli Kutai Barat soalnya dia ga pernah ke Jantur Inar. Akhirnya kami mampir dulu ke rumah tantenya buat tanya jalan. di rumah si tante kami juga sempat makan buah asli hutan Kalimantan. Setelah penjelasan singkat kami lanjut. Jalannya hanya lurus saja dari Simpang Raya sampai ketemu plang bertuliskan Jantur Inar. Lagi-lagi kami salah datang saat musim hujan gini. Jalan masuknya sekitar satu kilo dari jalan beraspal, dan karena ini jalan tanah jadi bisa dipastikan sangat licin saat musim hujan. 

Setelah perjuangan yang cukup hati-hati akhirnya kami parkir motor dan turun jalan kaki sekitar 100 meter. Dari sini gemuruh airnya udah terdengar banget. Jangan lupa yah ijin-ijin gitu dalam hati. soalnya temenku ini orang Dayak asli Kutai Barat dan ngingatin buat ijin ke penunggunya. Kami lalu lanjut lagi menuruni anak tangga yang sangat banyak (Kalo menurut web wisatakaltim sih sekitar 200 anak tangga). Tangga ini setengahnya tangga cor, tapi terkesan ga terawat, sedangkan sisanya masih tangga kayu yang agak berlumut dan mulai termakan usia. Jadi harus ekstra hati-hati waktu lewat.  







Begitu sampai di bawah....Subhanallah...keren banget. Air meluncur dari ketinggian 30 meter lebih dan menghempas bebatuan di bawahnya, menciptakan embun-embun yang bikin seger. Belum lagi pepohonan di sekitar air terjun, bikin tambah adem. Langsung deh taruh tas dan melangkah ke bawah. Karena ga hati-hati pilih batu pijakan, dan karena buru-buru pengen maen air, byurrr...aku jatuh pemirsa. Niatnya ga mau basah-basahan jadi basah kuyup. Yaudah lanjut gan. By the way...kami cuma bertiga loh. Selain kami ga ada orang lagi, jadinya sepi T.T

Tapi walau niat ga basah- basahan, pasti bakal basah juga karena embun dari hempasan air  yg deres ini cukup bikin baju basah. Apalagi kami datang saat musim hujan, bisa dipastikan ini arus air lagi deras-derasnya.
Karena kami bukan fotographer handal, kebanyakan foto kami kabur gara-gara embun huhuhu. Tapi ga apa-apa deh, cukup jadi kenangan selama di Jantur Inar.


ini ga tau pose macam apa



 Setelah puas bermain air kami memutuskan pulang untuk ganti baju yang basah. Maunya sih langsung lanjut ke tempat wisata yang lain. Sebenarnya sayang sih mesti ninggalin si Jantur Inar yang keren banget ini. Tapi apalah daya...memang sudah waktunya. Melewati anak tangga yang menanjak jadi menu kami saat pulang. Kalo ke sini jangan lupa deh makan dulu, jangan kaya kami yang sampe atas ngos-ngosan ga bertenaga gara-gara pagi ga sempat makan sangking semangatnya. 

Masih heran juga, kenapa tempat keren kaya gini ga dirawat olelh Pemerintah setempat. Padahal Jantur Inar ini tempat wisata yang berpotensi banget buat Kutai Barat. Walau begitu, Alhamdulillah sih udah menginjakkan kaki ke sana, walau sempat serem juga awalnya. Jantur Inar...so awesome :*



You may also like

1 comment: