Namaku Aufa.Aku anak bungsu dari empat bersaudara.Semua kakakku cowok.Hanya aku dan mama perempuan di keluarga ini.Mama adalah ibu rumah tangga yang sayang pada keluarga.Papaku seorang manager di perusahaan swasta.Kakak pertamaku,Bang Dicky,kerja di luar kota.Kakak kedua dan ketigaku,Bang Anton dan Bang Reza,masih kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri. Dan aku, si bungsu, masih duduk di kelas tiga SMA.
Aku
adalah cewek ganteng.Kenapa?Karena aku tomboy.Penampilanku sudah seperti cowok.Apalagi
kakak-kakakku cowok semua.Aku jadi mewarisi sikap mereka.Mereka juga memahami
kelakuanku yang seperti cowok ini.Mereka juga ganteng seperti aku.Beruntunglah
kami mewarisi wajah mama dan papa.
Pagi ini
seperti pagi-pagi biasanya.Menyebalkan.Kenapa menyebalkan?Karena setiap pagi
aku harus pergi ke sekolah dengan memakai rok.Barang yang paling kubenci.Tanya
kenapa?Karena aku berangkat sekolah dengan motor ninja.Dan aku harus mengganti
celana yang aku pakai saat berangkat dengan rok.Merepotkan.
“Pagi sayang!mama
mencium pipiku yang kemudian aku balas.Aku duduk di meja makan.Berhadapan
dengan Bang Anton dan Bang Reza.Aku merasakan ada yang kurang.
“Papa mana ma?tanyaku
setelah menyadari hal yang kurang tersebut.
“Papa sudah berangkat.Ada
clien yang datang pagi ini.Jadi berangkat lebih awal!mama menjelaskan.
Aku
tidak bertanya lagi.Kuhabiskan sarapanku lalu pamit pada mama untuk berangkat
ke sekolah.Kunyalakan Honda CBR 150 cc keluaran terbaru yang dibelikan papa
sebagai hadiah ulang tahunku yangkedelapan belas beberapa bulan yang
lalu.Kupacu motorku menuju rumah sahabatku,Qiqi.Sesampainya di sana langsung
kuparkir motorku di tempat biasa.
Yah...aku
memang tidak pernah memarkir motor di sekolah.Aku selalu memarkirnya di rumah
Qiqi yang jaraknya cukup dekat dengan sekolah.Aku langsung masuk ke dalam rumah
Qiqi tanpa sungkan.Toh orang tuanya ga ada juga.Orang tua Qiqi kerja dan
tinggal di luar kota.
“Eh mbak Aufa!mbok
Parmi pembantu Qiqi menyapaku.
“Qiqi mana mbok?tanyaku
to the point.
“Mas Qiqinya udah berangkat
dari tadi mbak!Mbok parmi berkata sambil merapikan meja makan.
“Tumben dia berangkat
pagi?aku berkata sambil masuk ke kamar mandi tak jauh dari ruang makan.
“Katanya ada perlu
mbak!suara mbok Parmi samar-samar masih kudengar.
Ada
perlu?Mau ngapain?Kayanya hari ini ga ada PR.Kalaupun ada dia ga bakal
ninggalin aku.Qiqi adalah sahabatku.Aku selalu pergi dengan dia.Aku sangat
dekat dengannya.Aku merasa nyaman kalau bersama dia.Kadang aku bingung dengan
perasaanku.
Aku
bergegas mengganti celana dengan rok.Merapikannya sebentar.Menyisir rambut
pendekku dengan tangan,kemudian mengacaknya dan keluar dari kamar mandi.Aku
pamit pada mbok parmi untuk berangkat.
***
Suasana
sekolah sudah ramai saat aku datang.Aku berusaha mencari sosok Qiqi.Ga
kelihatan batang hidungnya.Sesekali aku bertanya pada teman-temanku.Tapi tak
ada yang tahu.Ke mana sih itu anak.Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari
belakang.
“Pagi Fa!Qiqi sudah ada
disampingku, berkata dengan senyum manis yang bikin cewek-cewek terpesona.
“Kamu kenapa ninggal
aku?tanyaku dengan muka cemberut.
“Sorry Fa.Aku ada
perlu!Qiqi berkata dengan santainya.
“Perlu apa sih
Qi.Penting banget yah?Aku kembali bertanya dengan antusias.
“Sini aku bisikin!Qiqi
berkata pelan di kupingku.
Owh.Jadi
karena itu.Bella,cewek yang selama ini dia sukai berulang tahun.Dia ingin
memberi kejutan sekaligus menyatakan cinta hari ini juga.Yah...menyatakan
cinta.Kenapa hatiku begitu hambar dan terasa sesak mendengar kata-kata
tersebut.Sudah pasti Bella yang feminim dan cantik itu akan menerima Qiqi.Qiqi
yang ganteng,tinggi,putih dan sipit karena masih keturunan chinese memang cocok
sama Bella.Tapi kenapa hati ini merasa takut.Duh...Aufa.Kenapa jadi kaya gini.
“Fa...ko diam aja sih?Qiqi
bertanya padaku.
“Trus aku mesti
gemana?Aku balik bertanya padanya.
“Yah gemana menurut
kamu rencana aku ini.Trus menurut kamu Bella tuh gemana.Kamu kan punya selera
cowok?Qiqi kembali bertanya padaku.
“Cocok!jawabku singkat.
“Ko gitu aja sih
Fa?Qiqi masih belum puas dengan jawabanku.
“Trus aku mesti jawab
apa lagi Qi.Kalian berdua cocok.Tembak gih!kataku cuek sambil meninggalkannya
pergi menuju kelas.
Qiqi
masih bingung dengan sikapku barusan.Aku belum siap kalau kamu punya cewek
Qi.Aku takut kamu ga ada waktu lagi buat aku.Aku ga tau ada apa dengan diriku.Tapi
dadaku terasa sesak waktu kamu bilang kata-kata itu.
***
Aku
memilih untuk diam di kantin saat acara surprise dan nyatakan cintanya Qiqi
berlangsung.Buat apa aku melihat hal konyol seperti itu.Ga ada gunanya
kan.Mending di kantin menikmati soto lamongan kesukaanku.Sambil makan aku
memikirkan juga bagaimana acara Qiqi tersebut berlangsung.Qiqi bakal bilang
happy birthday sambil bawa bunga trus bilang ke Bella kalau dia suka sama
Bella.Trus Bella bakal nerima cinta Qiqi dengan malu-malu yang kemudian di
akhiri dengan tepuk tangan dan suitan dari teman-teman.
Arrgghh...BRRAAAKKK...Tanpa
sadar tanganku menggebrak meja kantin tempat aku makan.Kontan semua yang ada di
kantin melihat ke arahku.
“Fa...kamu
kesambet?tanya seorang temanku heran.Aku hanya bisa tersenyum polos.Meyakinkan
pada semua bahwa aku baik-baik saja.Aku mencoba menenangkan pikiranku.
“AUFA....!Tiba-tiba
Qiqi memanggil namaku dengan keras dari pintu kantin.Aku hanya memandangnya
dengan heran.
“Fa...kamu harus dengar
kabar baik ini Fa! Qiqi berkata dan duduk di depanku.Aku hanya mendengarkan
kata-katanya dengan malas sambi tetap menyendok makananku.Aku sudah tahu apa
yang bakal kamu ceritakan,batinku dalam hati.
Dan
benarlah dugaanku.Qiqi menceritakan bagaimana surprise tadi terjadi.Bagaimana
saat dia menyatakan cinta dan bagaimana Bella menerima cintanya.Qiqi
menceritakan dengan penuh kegembiraan.
“Fa...ko dari tadi diam
aja sih?Qiqi bertanya sambil menatapku.
“Ehmm...aku dengerin
kamu ko!aku berkata dengan santai.
“Ya kamu dengarin
aku,tapi seenggaknya kasih selamat kek sama sahabatmu ini!Qiqi berkata dengan
masih menatapku.Aku mulai merasa salah tingkah dengan tatapannya.
“Oh iya...selamat yah
Qi!aku berkata dan menjabat tangannya sambil tersenyum untuk menutupi
perasaanku.
“Fa...kamu kenapa sih
dari tadi pagi cuek gitu sama aku?Qiqi mencoba mencari jawaban atas sikapku
yang sejak dia beri tahu tentang rencananya menjadi cuek.
“Aku ga papa Qi.Aku
ikut senang ko dengan keberhasilanmu!aku menjawab dengan senyum yang
kupaksakan.Qiqi terlihat lega.Kupandangi soto yang sudah tak bernafsu untuk aku
habiskan.Hufft...seandainya saja kamu tahu perasaanku Qi.
***
Kuparkir
motorku di bawah pohon dekat taman.Sore ini hanya sedikit orang yang terlihat
di taman kota.Aku berjalan menuju lapangan basket yang letaknya sedikit jauh
dari tempatku memarkir motor.Biasanya aku bermain basket bersama Qiqi di
lapangan ini.Tapi semenjak dia punya pacar,dia sibuk dengan
pacarnya.Kukeluarkan bola basket dari dalam tas ranselku.Ku drible bola
tersebut.Kucoba memasukkannya ke ring.Gagal.Kucoba lagi hal tersebut
berulang-ulang hingga aku merebahkan tubuhku di tengah lapangan yang sunyi
tersebut.Ternyata memang lebih seru main kalau ada temannya.
Kupandangi
langit sore yang mulai menampakkan semburat jingga.Kututup perlahan mataku,menikmati
hembusan angin sore.Qi...aku baru sadar perasaanku.Aku suka kamu.Kedekatan kita
selama ini telah menumbuhkan rasa yang tak pernah aku sadari.Rasa yang
membuatku begitu nyaman bersamamu.Seandainya kamu tahu perasaanku
Qi.Huftt...lagi-lagi kalimat itu yang selalu ada dalam batinku.Dan tanpa terasa
air hangat mengalir dari kedua pelupuk mataku.
***
Seperti
yang aku takutkan.Qiqi sudah jarang jalan denganku.Dia sibuk ngurusin Bella aku
pikir.Dia juga jarang menghubungiku.Kupandangi diri di depan cermin besar dalam
kamarku.Sesosok tubuh dengan rambut cepak dan kulit putih.Tubuh tempat jiwaku
bersemayam selama delapan belas tahun ini.Tubuh yang aku kenal dengan
diriku.Diriku yang selalu aku banggakan karena sikap coolku.Dan akhir-akhir ini
aku mulai muak dengan kebanggan ini.Seandainya saja tubuh ini Bella.Apa kamu
bakal suka sama aku Qi?
***
“Fa!suara Bang Anton
tiba-tiba saja mengagetkanku.
“Senang banget sih
sekarang ngelamun.Lagi jatuh cinta yah?Bang Anton berkata dengan nada sok
taunya.
“Ih...Apaan sih
Bang.Sok tau banget!aku berkata dengan nada sewot sambil melemparkan bantal
boneka ke mukanya,tapi sayang meleset.
“Yah habisnya
kamu,bawaannya melamun,makan ga semangat,ngapa-ngapain ga semangat.Itu
tanda-tanda jatuh cinta!Bang Anton kembali berbicara panjang lebar.
“Bang Anton tu selalu
aja sok tahu.Siapa juga yang jatuh cinta!aku berkata sekenanya,berusaha
menutupi perasaanku dan pergi
meninggalkan Bang Anton sendiri.
Bang
Anton Benar.Aku jatuh cinta.Jatuh cinta pada sahabatku sendiri.Tapi cinta ini
tumbuh di saat yang tidak tepat.Membuat aku aku tak berdaya.Aku ga mau cerita
ke Bang Anton.Pasti tar bakalan diledekin.Tuh orang kan senang banget
ngeledekin orang.Mau cerita ke mama tapi mama sibuk.Bang Reza,ga mungkin
juga.Dia kan sama aja kaya Bang Anton.Ah...seandainya aja aku punya sahabat
selain Qiqi.Aku bisa bercerita tentang perasaanku.Ga mungkin aku cerita sama
Qiqi.Itu sama aja menghancurkan kisah cintanya dengan Bella kan?
***
Qiqi
sakit.Sudah dua hari ini dia tidak masuk sekolah.Tapi dia tidak
memberitahuku.Ah yah,dia kan sudah punya Bella.Tapi sebagai teman baiknya,aku
akan pergi menengoknya.Kuminta Bang Reza untuk mengantarku ke rumah Qiqi.
Dengan membawa sekeranjang buah segar,aku
memasuki pagar rumah Qiqi yang sudah lama tidak kumasuki.Yah,sajak dia pacaran
dengan Bella,aku sudah tidak menitipkan motorku di rumahnya lagi.Lagipula,kita
juga tidak berangkat bersama lagi.
Aku
langsung manuju kamar Qiqi karena rumah tampak sepi.Sesampainya di atas kulihat
pintu kamar Qiqi sedikit terbuka.Samar-samar kudengar suara orang berbincang
dari dalam kamar.Suara Qiqi dan....Bella.
“Makasih sayang sudah
ngerawat aku dari kemarin!
“Iya sayang..itu kan
gunanya pacar,saling ngejaga.Aufa belum jengukin kamu?
“Belum!
“Emmm...padahal dia kan
teman baik kamu!
“Lagian kalau jengukin
paling dia nyukurin aku.Makanya jaga kesehatan.Dia juga ga bisa ngerawat aku
kaya kamu!
“Ko gitu?
“Ya liat aja,dia kaya
cowok gitu!
‘Aku kira dulu kamu
pacaran sama si aufa itu!habis kalian dekat banget!
“Ya ga lah.Aku ga suka
sama dia.Liat aja penampilannya,cowok gitu.Aku suka yang kaya kamu,lembut
feminim,.....!
Aku
ga sanggup mendengar semua percakapan mereka.Kutinggalkan keranjang buah yang
kubawa di samping pintu kamar Qiqi.Aku turuni tangga dan pergi dari rumahnya
dengan tergesa-gesa.Kuusap butir-butir bening yang tak bisa terbendung oleh
mata.Aku ingin segera sampai rumah dan berharap tidak pernah mendengar
percakapan mereka.

This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete