Akhir semester empat aku dan teman-teman sekelasku berkesempatan
untuk pergi berlibur ke pulau Beras Basah. Tentu saja ini bukan liburan dadakan.
Liburan ini sudah kami rencanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Yah begitulah kelas
kami, selalu kompak kalau masalah liburan. Pulau beras basah sendiri adalah
pulau kecil yang terletak di daerah Bontang. Kami pergi ke sana dengan mobil,
menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam dari Samarinda menuju bontang. Perjalanan
3 jam tentu tidak terasa mengingat kami bersenda gurau selama perjalanan.
Sampai di Bontang kami langsung menuju pelabuhan
penyeberangan. Aku kurang tau nama pelabuhannya. Kami menyewa sebuah kapal
bermesin untuk mencapai pulau Beras Basah. Ada beberapa speed boat yang kulihat
tapi kurasa harganya lebih mahal daripada kapal yang kami sewa. Perjalanan dari
pelabuhan ke pulau sendiri memakan waktu kurang lebih 1 jam. Sepanjang waktu
menyeberang kami disuguhi pulau –pulau kecil. Sayang tak sempat memfoto
pulau-pulau tersebut karena kamera sibuk digunakan untuk bernasis ria hehehe.
Kapal bersandar di sebuah jembatan kayu menuju ke pulau. Kamu langsung
disambut dengan tulisan cukup besar macam di Hollywood. Hanya saja ini
bertuliskan “Welcome to Beras Basah”. Sampai dipulau kita akan disuguhi pasir
pantai putih. Menurut cerita yang berkembang nama Beras Basah sendiri berasal
dari cerita turun temurun. Konon ceritanya ada sebuah kapal kerajaan Kutai yang
menyeberang membawa bahan pangan. Salah satu bahan pangan tersebut adalah beras.
Tapi kapal tersebut tenggelam dan beras-beras tersebut berubah menjadi pasir. Kalau
diperhatikan, ukuran pasir di pulau tersebut memang seukuran beras. Kurang lebih
begitulah cerita legendanya.
Kami langsung memilih sebuah gazebo yang tersedia. Di gazebo
tersebut kami memutuskan untuk makan siang karena hari sudah cukup siang. Sangat
menyenangkan bisa menikmati suasana pantai dengan teman-teman sekelas sambil
menyantap makan siang yang kami bawa. Selesai makan siang kami langsung
berpencar. Ada yang langsung pergi berenang, beribadah, berfoto narsis ataupun
tetap memutuskan berlindung di gazebo karena hari yang cukup panas. Pasir pantai
yang putih, deru ombak, angin sepoi-sepoi dan air yang biru. Benar-benar
kombinasi yang mengagumkan. Aku sendiri memutuskan untuk tidur saja tapi kubatalkan
ketika melihat teman-temanku yang asyik bermain air di bibir pantai. Ingin bergabung
tapi aku berpikir panas matahari yang benar-benar terik siang itu. Akhirnya aku
hanya mengamati dari pinggiran sambil berputar-putar di sekitar pulau.
Sebagai sebuah tempat wisata, pulau Beras Basah tentu tempat
yang menarik. Ukuran pulau yang tak begitu besar, di tambah pasir putih dan air
yang jernih biru. Pulau Beras Basah bisa menjadi tempat wisata yang sangat
diminati bila pemerintah daerah sendiri mengelolanya dengan baik. Pemandangan pulau
ini sendiri sangat mengagumkan. Selain itu ada wahana air yang bisa kita
nikmati, salah satu contohnya banana boat. Nikmati berkeliling pulau dengan
banana boat dan rasakan di hempas ke air laut yang asin. It’s so amazing guys. Hanya
saja di sana belum ada penjual jajanan selain penduduk setempat. Para pengunjung
juga kurang perduli dengan sampah-sampah mereka. Masih tampak sampah yang terlihat
berserakan padahal tempat sampah sudah disediakan. Tapi selebihnya Beras Basah
adalah pulau wisata yang mengagumkan untuk dikunjungi.
Kami pulang saat hari mulai beranjak sore dengan badan yang
lelah setelah bermain air di bawah sinar matahari yang terik. Well…badan lelah
tapi hati kami senang hahaha. Bila berkesempatan mengunjungi Bontang,
sempatkanlah ke Beras Basah. Tapi ada baiknya bila pergi berombongan agar enak
bila menyewa kapal yah kecuali punya kenalan yang bisa menyediakan speed boat. It
would be better. Happy travelling.
No comments:
Post a Comment