NanoNa Blog

"ASL?"

"22 M England."

"Name?"

"George. HBU?"

"19 F Indo."

"Name?"

"An"

"Do you like sex?"

"Oh dasar bule edan. Sex aje pikirane."

"Siapa  yang edan?"

"What the..."

Itu awal mula perkenalanku dengan seorang lelaki bernama George alias Bebe, orang Indonesia asal Bandung yang ngaku bule, di sebuah situs chat gratisan 3 tahun yang lalu. Dulu aku sering iseng ikut chat online. Tapi beneran deh aku cuma berniat melatih bahasa Inggris, not for sexual need. Dan di sanalah aku bertemu dia, secara online. Aku kira dia pasti lelaki yang pikirannya kotor. Baru chat aja sudah bohong, tanya-tanya tentang sex lagi. Nah apa ga aku pikir dia om-om mesum di dunia maya bermodus jadi bule.

Ternyata perkiraanku...salah. Bebe bukan om-om mesum. Dia seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Bandung. Dan setelah saling kenal dia ga pernah tanya yang macam-macam. Entah dia sedang berakting atau bagaimana. Tapi yang jelas dia orang asing yang asyik. Kami banyak bercerita tentang hobi, buku, film, dan tentang daerah kami. Aku banyak bercerita tentang Samarinda dan dia banyak bercerita tentang Bandung, tempat tinggalnya. Topik tentang daerah asal selalu menjadi topik favoritku. Aku selalu senang saat dia bercerita tentang Bandung dengan segala budaya, wisata, dan kulinernya.

Setelah berkenalan cukup lama kami jadi akrab. Bebe bukan lagi orang asing bagiku. Dia sudah semacam teman lama yang terpisah jarak. Hingga suatu hari dia meminta alamat tempat tinggalku. Akupun memberinya tanpa curiga. Seminggu kemudian, sebuah paket berukuran cukup besar aku terima. Aku cukup takut saat menerima si paket. Takut siapa tahu isinya bom (walaupun kayaknya ga mungkin). Setelah kubaca alamat si pengirim, ternyata dari Bandung, dari Bebe.

Aku buka si paket. Isinya oleh-oleh khas Bandung. Aku pikir terlalu berlebihan untuk ukuran orang yang berkenalan di dunia maya sampai mengirim paket. Tapi kata Bebe itu tanda perkenalan dan dia berharap suatu saat bisa bertemu denganku di Bandung. Dia pun berkata andai bisa bertemu, dia akan mengajakku ke tempat-tempat seperti yang ada pada paket oleh-oleh yang dikirimkannya.

Kopi Aroma Bandung

Bebe tahu aku suka minum kopi. Tanpa diminta dia memasukkan beberapa bungkus kopi aroma yang katanya legend banget dalam daftar paket untukku. Selain akan mengajakku ke tokonya, Bebe juga berkata akan berusaha mengajakku melihat langsung proses pembuatannya. Setiap menyeduh teh aroma, aku selalu teringat janji tersebut.

Sumber gambar: wisatadibandung.net

Maicih

Siapa yang ga kenal maicih? Maicih itu brand salah satu cemilan yang berpusat di Bandung. Selain terkenal karena varian keripik, level pedas yang tersedia juga jadi daya tarik tersendiri. Aku dan Bebe membuat tantangan untuk makan keripik maicih level paling pedas. Dan siapa yang sanggup bertahan aku diangkat jadi pemenang. Hadiah bagi pemenang adalah...well sampai sekarang belum diputuskan.

Sumber gambar: pariwisataindonesia.info

Braga

Kaos gambar jalan Braga

Ada tiga buah kaos khas Bandung yang juga ada dalam paket dari Bebe. Satu yang paling kusuka adalah yang bergambar jalan Braga tempo dulu. Memang gambarnya berupa lukisan tapi setiap melihatnya aku jadi ingin sekali menyusuri jalan Braga. Keinginanku semakin terasa ketika Bebe bercerita tentang bangunan-bangunan tempo dulu yang masih dilestarikan di sepanjang jalan Braga. Juga beberapa kedai makanan yang sudah berdiri sejak zaman dulu. Bahkan ada beberapa seniman yang memamerkan karya lukisnya di jalan Braga. Braga...ah aku benar-benar ingin ke sana.

Sumber gambar: travelawan.com

Sumber gambar: bandungtourism.com

Selebihnya paket dari Bebe berisi makanan seperti peyeum dan aneka cemilan khas Bandung. Lewat paket tersebut, aku semakin ingin pergi ke Bandung. Memang ada banyak hal yang bisa dilakukan di Bandung, tapi tiga hal simpel di atas sangat ingin aku lakukan. Apalagi dengan teman baru yang baru pertama kali bertemu, pasti akan sangat menyenangkan. Dan special thanks to Bebe, sudah memperkenalkan banyak hal tentang Bandung. Mungkin sekarang hanya angan, tapi suatu hari aku berharap jadi kenyataan.