NanoNa Blog

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki budaya yang berbeda-beda. Begitu juga di daerah tempatku tinggal, Kalimantan Timur. Sebagai orang Kalimantan, aku tentu tidak asing dengan segala macam hal berbau Kalimantan. Salah satunya tentu saja hidup berdampingan dengan suku asli Kalimantan yaitu suku Dayak.

Dari sekian banyak sub suku Dayak, Dayak Kenyah di Desa Pampang Samarinda lah yang memiliki kesan tersendiri untukku. Mereka tinggal di kawasan yang kini dijadikan desa budaya. Walaupun hidup di era modern, mereka masih tetap melestarikan nilai-nilai budaya nenek moyang. Salah satu budaya tersebut adalah budaya tari-tarian. 

Ada banyak tarian khas suku Dayak Kenyah. Bahkan tarian ini diwariskan pada mereka yang masih anak-anak. Jadi tak heran banyak anak Desa Pampang yang menguasai tarian suku Dayak Kenyah. Lewat gerakan-gerakan sederhana dengan alunan musik tradisional, tarian tersebut menggambarkan banyak nilai kehidupan. Beberapa tarian tersebut adalah:

Tari Nyelamai Sakai

Tari ini merupakan tarian penyambutan. Biasanya dibawakan oleh sekelompok anak perempuan. Dahulu sistem kehidupan suku Dayak Kenyah adalah di pingir aliran sungai. Setiap ada orang asing yang datang, anak-anak yang bermain di sungai akan menyambut denga gerakan-gerakan. Oleh karenanya dibuatlah tarian Nyelamai Sakai.

Selain dibawakan oleh anak-anak perempuan. tarian ini bisa juga dibawakan oleh wanita dewasa. Gerakannya sederhana namun tetap penuh makna. Tarian ini menggambarkan keramah-tamahan dan juga keterbukaan.

Kancet Lasan

Kancet Lasan atau disebut juga Tari Burung Enggang. Bagi suku Dayak Kenyah burung enggang adalah burung yang dimuliakan karena mereka percaya nenek moyang mereka berasal dari langit dan turun ke bumi menyerupai burung enggang. Maka dari itu dibuatlah tarian yang gerakannya mengilhami gerakan kehidupan burung enggang. 

Dalam tari Kancet Lasan penarinya adalah para wanita dengan pakaian khas Dayak. Tak lupa ikat kepala yang dihiasi dengan bulu burung enggang. Selain itu, para penari juga menggunakan bulu burung enggang ditangan sebagai pelengkap. Dengan lemah gemulai penari menari seperti burung enggang seakan menggambarkan kecantikan dan kelembutan atau bisa juga kebaikan.

Tari Bangen Tawai

Tari sederhana ini biasa dibawakan oleh wanita muda suku Dayak Kenyah. Para penarinya menggunakan pakaian khas suku Dayak dan juga aksesoris tangan dari bulu burung Enggang. Tarian ini menggambarkan rasa syukur kepada Tuhan yang Esa karena telah memberikan berkat yang melimpah dan berharap berkat yang lebih baik untuk kedepannya.

Tari Ajay

Tari Ajay adalah tarian yang menggambarkan perang. Tarian ini biasanya dibawakan oleh pemuda suku Dayak Kenyah, lengkap dengan perisai dan mandau. Penarinya bahkan berteriak riuh penuh semangat saat membawakan tarian Ajay. Tarian Ajay menggambarkan keberanian dan pantang menyerah.

Tali Anyam Tali

Gerakan tari Anyam Tali adalah berirama dalam menyatukan tali yang berbeda-beda warna. Tali yang berwarna-warni ini adalah gambaran berbagai perbedaan. Tapi walau berbeda semua dapat disatukan menjadi satu. Itulah makna yang terdapat pada tari Anyam Tali, sebuah persatuan.

Walaupun masih ada lagi tarian dari suku Dayak Kenyah, beberapa tarian di atas bagiku sangat sarat dengan nilai kehidupan. Kebaikan, keramahan, rasa syukur, keberanian, persatuan, semua disampaikan lewat gerakan tarian yang sederhana tapi penuh makna.

Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dalam keberagaman kita sebagai masyarakat Indonesia. Salah satunya lewat budaya tarian seperti tarian suku Dayak Kenyah di atas. Semoga bentuk keberagaman budaya semakin menyatukan kita. Dan tentu saja, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bisa kita aplikasikan dalam kehidupan nyata.