Ketika Si Covid-19 Datang

5 Comments

Mungkin kalau bukan karena covid-19, blog ini tetap saja tak terisi. Maksudnya nambah postingan gitu. Ya gimana ga? Semenjak covid-19 ini makin merebak, pemerintah mengumumkan untuk #DiRumahAja. Ya bisa dibayangin kan kalo hari-hari aktifitas di luar tiba-tiba di rumah aja. Kalo cuma sehari dua hari mungkin it's ok. Tapi kalau dalam masa yang tak bisa ditentukan? Bosan mungkin menjadi salah satu masalah. Dan menulis kembali di blog sedikit mengurangi masalah itu.

Awalnya sekali, saat pertama tau berita tentang covid-19, rasanya biasa aja. Sampai akhirnya beredar video di sosial media tentang orang-orang yang tiba-tiba ambruk (kabarnya saat itu terjadi di Wuhan, Cina) karena diduga terinfeksi covid-19. Dalam hati langsung mikir, ko ngeri tiba-tiba ambruk gitu. Tapi saat itu masih saja bersikap biasa aja karena mikir lagi Cina itu jauh dari Indonesia. Jadi kemungkinan bakal menginfeksi ke Indonesia sangat kecil sekali. Yah mungkin itu yang dipikirkan juga oleh para petinggi di negeri ini. Atau kembali lagi ke budaya kebanyakan orang Indonesia, terlalu santuy.

Sampai pada akhirnya diumumkan ada yang positif terinfeksi covid-19 di Indonesia. Oke pertahanan Indonesia jebol. Mulai was-was sih waktu itu. Kemungkinan penyebaran si covid-19 ini ke daerah-daerah di Indonesia pasti bakal cepat walaupun pemerintah sudah menerapkan aturam-aturan untuk memutus rantai penyebaran. Tapi tetap saja kan si covid ini menyebar ke mana-mana. Ditambah lagi dengan sikap orang Indonesia yang santuy dan ngeyelan, bikin si covid melalang buana dengan nyamannya

Lalu ketika angka pasien positif makin meningkat, orang-orang mulai panik. Ada yang belanja bahan kebutuhan pokok ga aturan. Semua diborong. Akibatnya? Ya bahan-bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan akibat panic buying ini. Masker dan hand sanitizer mulai jadi barang langka. Kalaupun ada yang jual, harganya ga kira-kira.  Yang kaya sih santai-santai aja, yang ekonominya kurang? Harus menerima walaupun berat.

Entah kapan si covid ini akan berakhir. Yang bisa kita lakukan berdoa, semoga semua ini segera berakhir. Ikuti aturan pemerintah, hidup sehat dan selalu jaga diri dan kesehatan.


You may also like

5 comments:

  1. Ketika covid-19 datang...tugas kuliah makin banyaaaaakkkk... :D

    ReplyDelete
  2. Nano-nano sekali ya Mbak rasanya hehe. Karyawan jadi WFH, si kecil juga SFH. Emak-emak semakin riweh sendiri di rumah apalagi yang anaknya lebih dari satu. Satu manggil dideketin ganti satunya yang manggil, eh si ayah ikutan manggil juga. Duh rasanya pengen jadi amoeba aja. Meskipun gitu tetep bersyukur lebih banyak waktu buat family time, semoga pandemi ini cepet mereda.

    ReplyDelete