Hardline Trip To Pulau Miang (Hari ke-1)

0 Comments


Wallaaaa....setelah sekian lama ga jalan-jalan akhirnya punya kesempatan lagi untuuk memanjakan diri dengan indahnya alam Indonesia. Well...ga jauh-jauh sih, masih diseputaran Kalimantan Timur. Lebih tepatnya destinasi kali ini ke Pulau Miang yang terletak di Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur. Lagi-lagi trip kali ini juga karena diajak oleh abang Alfin tercinta hahaha. Iya dia yang ngajak tapi malah ga ikutan ngetrip. Duhhh bang....


Hari Jum'at sore udah berangkat dari Samarinda berdua sama Mbak Nur naik motor. Mbak Nur ini pembalap banget bawa motornya. Awesome lah pokoknya. Sampe di Sangatta sekitar jam sebelas malam terus lanjut nginep. Udah ga sanggup lagi nyamperin bang Alfin. Yah empat jam perjalanan Samarinda - Sangatta cukup membuat badan ini terasa bengkok. Langsung deh meluruskan badan buat persipan hari esok.

Sabtu pagi habis sarapan lanjut belanja cemilan buat bekal nanti terus cus tempat bang Oki aka rumah Teh Rini. Sampe di sana ternyata masih sepi padahal udah jam sembilan pagi. Cuman ada beberapa orang. Di sana lanjut ngaso sambil nunggu yang lain. Semua mulai ngumpul dan sekitar jam sebelas mulai siap untuk berangkat. Rencana pergi jam sembilan jadi ngaret dua jam. Duh Indonesia banget gan.... Ga ngaret mah ga afdol hahahaha. Dan aku kebagian naik motor trail dibonceng bang Novi.

Perjalanan sekitar satu jam ke arah Bengalon dan berhenti di daerah Rawa Indah. Disitu ada warung pinggir jalan berhenti lagi sekitar lima belas menit buat minum dan ngerokok, buat yang ngerokok. Lanjut lagi melewati perkebunan sawit yang cukup luas dengan jalan bercabang yang bisa bikin nyasar. Belum lagi jalanannya berdebu dan bergelombang. Duh kasian pantat adek bang :((((. Ga terlalu lama sampe di penyeberangan. Yap...kita bakal menyeberang sungai kecil pemirsa. Jadi pertama nyeberang ada tiga motor. Empat motor sisanya masih menunggu. Tapi ternyata tiga motor yang nyeberang duluan meninggalkan kami dan kami pun pisah. Sempat berputar- putar cari jalan walau pada akhirnya berhasil. Nah pada kesempatan ini gantian aku di depan yang bawa motor. Bang Novi....nikmatilah perjalanan yang menyiiksa pantat ini hahaha. Sangking semangatnya tiga motor di belakang pun tertinggal. Aku dan bang Novi akhirnya menunggu di perempatan gunung Sekerat.
YEEEAAAYYYYY

Jaga Keseimbangan

Selfie mumpung ada truk ngangkut batu bara

Tak lama anggota yang lain pun datang bersama tiga motor yang pertama. Ternyata tiga motor pertama nyasar. Kami pun sepakat untuk jalan beriringan agar tidak terpisah-pisah. Dan sampailah kita di Pantai Sekerat. Naik motor sepanjang pinggiran pantai. Duh pasti seru kalo jalannya bareng pacar huhuhu. Sayangnya malah sama bang Novi yang ngakunya artis Jowo, yang pedenya over plus agak-agak lebay. Tapi ini yang bikin ketawa terus sepanjang jalan jadi ga terlalu kerasa capenya.

Perjalanan berlanjut melewati jalanan bertanah merah dengan rumah-rumah penduduk yang masih jarang-jarang. Dan waktu lagi konvoi santai tiba-tiba hujan deras...terpaksalah kita berteduh di kolong rumah seorang penduduk. Ibu yang punya rumah baik banget. Kita malah ditawarin gula merah homemade. Makasih Ibu yahhh. Hujan berhenti lanjut lagi. Tapi kali ini agak-agak sangat lambat dikarenakan jalanan becek, bikin motor tersiksa. untung aku naik motor trail jadi asoy-asoy aja hahaha.

Dan sampailah kita di perempatan Sangkulirang. Di situ kami menunggu anggota yang katanya menyusul. Lagi-lagi hujan turun, untung ada pondok jadi bisa berteduh. Sampai hujan berhenti ternyata yang ditunggu belum datang. Bang Nain mengusulkan untuk mampir ke rumah temannya yang akan menikah. Lumayan makan gratis. Tanpa berdebat akhirnya kami ke rumah yang dimaksud sambil menunggu anggota yang menyusul. Sesampainya di sana dengan malu-malu lapar kami makan. Makasih lagi-lagi buat tante tuan rumah udah ngasih makan para traveler yang kelaparan.  Selesai mengisi perut kami kembali ke perempatan Kaliurang karena orang yang ditunggu sudah dekat. Kami semua berkumpul sekitar jam enam sore untuk melanjutkan perjalanan. Kali ini kami punya pemandu.

lagi-lagi perkebunan sawit kami lewati dengan jalanan berdebunya. Benar--benar berdebu. Belum lagi jalannya yang bercabang. Sunset mulai terlihat kali ini. bersyukur bisa liat sunset yang mulai menghilang di balik bukit Sekerat. Nice lah pokoknya. Setelah menikmati jalan berdebu perkebunan sawit kami tiba di penyeberangan untuk menunggu kapal yang akan mengangkut kami. Karena kapal kecil jadi motor harus ditinggal. Kami hanya membawa diri, semua bekal dan perlengkapan kami selama di Pulau Miang. Hari sudah gelap, mungkin sekitar jam tujuh malam lewat saat kami mulai menyeberang laut. Gelap...hanya suara deru mesin kapal yang mengiringi.
Sunset Gunung Sekerat

Sunset Gunung Sekerat
Jam delapan lewat kami sampai di pulau dan langsung menuju ke rumah salah seorang anggota yang kebetulan berada di Pulau Miang. Di sana kami membeli ikan, bikin kopi, ngecharge Hp, dan beristirahat. Jam sembilan lewat kami lanjut perjalanan ke dermaga, tempat kami akan camping malam. Lumayan jauh jalannya sekitar empat puluh menit melewati perkebunan kelapa dan hutan-hutan plus beberapa areal kuburan. Mana malam, lelah, gelap, kuburan, nyaman banar dah jar urang Bajar. Udah ga ada rasa takut yang penting cepet sampe di tujuan trus bisa istirahat.
Perkampungan Miang
Perkampungan Miang


Ngaso sebelum lanjut
Beli Ikan
Dermaga udah di depan mata. Langsung bagi-bagi tugas. Ada yang bikin api unggun, masak, diriin tenda. Aku cuman bagian santai hahaha. Semua beres lanjut makan bersama. Ikan bakar sambal kecap jadi menu makan malam kami. Lebih nikmat lagi karena dinikmati bersama. Makan saat camping atau ngetrip gini yng selalu bikin kangen. Belum lagi selingan candanya. I love this community. Selesai makan mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang pergi mancing, pergi foto-foto, pergi tidur, ngegosip, ataupun hanya sekedar ngumpul- ngumpul sambil bernyanyi.




Aku masuk tenda sekitar jam dua dini hari walaupun baru bisa tidur setengah empat. Badan yang begitu lelah mulai menuntut untuk diistirahatkan. Zzzzzzz....
Hardline Trip to Pulau Miang (Hari ke-2)




You may also like

No comments: