Cinta Ini Membunuhku

1 Comments


Namaku Aufa.Aku anak bungsu dari empat bersaudara.Semua kakakku cowok.Hanya aku dan mama perempuan di keluarga ini.Mama adalah ibu rumah tangga yang sayang pada keluarga.Papaku seorang manager di perusahaan swasta.Kakak pertamaku,Bang Dicky,kerja di luar kota.Kakak kedua dan ketigaku,Bang Anton dan Bang Reza,masih kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri. Dan aku, si bungsu, masih duduk di kelas tiga SMA.
Aku adalah cewek ganteng.Kenapa?Karena aku tomboy.Penampilanku sudah seperti cowok.Apalagi kakak-kakakku cowok semua.Aku jadi mewarisi sikap mereka.Mereka juga memahami kelakuanku yang seperti cowok ini.Mereka juga ganteng seperti aku.Beruntunglah kami mewarisi wajah mama dan papa.
Pagi ini seperti pagi-pagi biasanya.Menyebalkan.Kenapa menyebalkan?Karena setiap pagi aku harus pergi ke sekolah dengan memakai rok.Barang yang paling kubenci.Tanya kenapa?Karena aku berangkat sekolah dengan motor ninja.Dan aku harus mengganti celana yang aku pakai saat berangkat dengan rok.Merepotkan.
“Pagi sayang!mama mencium pipiku yang kemudian aku balas.Aku duduk di meja makan.Berhadapan dengan Bang Anton dan Bang Reza.Aku merasakan ada yang kurang.
“Papa mana ma?tanyaku setelah menyadari hal yang kurang tersebut.
“Papa sudah berangkat.Ada clien yang datang pagi ini.Jadi berangkat lebih awal!mama menjelaskan.
Aku tidak bertanya lagi.Kuhabiskan sarapanku lalu pamit pada mama untuk berangkat ke sekolah.Kunyalakan Honda CBR 150 cc keluaran terbaru yang dibelikan papa sebagai hadiah ulang tahunku yangkedelapan belas beberapa bulan yang lalu.Kupacu motorku menuju rumah sahabatku,Qiqi.Sesampainya di sana langsung kuparkir motorku di tempat biasa.
Yah...aku memang tidak pernah memarkir motor di sekolah.Aku selalu memarkirnya di rumah Qiqi yang jaraknya cukup dekat dengan sekolah.Aku langsung masuk ke dalam rumah Qiqi tanpa sungkan.Toh orang tuanya ga ada juga.Orang tua Qiqi kerja dan tinggal di luar kota.
“Eh mbak Aufa!mbok Parmi pembantu Qiqi menyapaku.
“Qiqi mana mbok?tanyaku to the point.
“Mas Qiqinya udah berangkat dari tadi mbak!Mbok parmi berkata sambil merapikan meja makan.
“Tumben dia berangkat pagi?aku berkata sambil masuk ke kamar mandi tak jauh dari ruang makan.
“Katanya ada perlu mbak!suara mbok Parmi samar-samar masih kudengar.
Ada perlu?Mau ngapain?Kayanya hari ini ga ada PR.Kalaupun ada dia ga bakal ninggalin aku.Qiqi adalah sahabatku.Aku selalu pergi dengan dia.Aku sangat dekat dengannya.Aku merasa nyaman kalau bersama dia.Kadang aku bingung dengan perasaanku.
Aku bergegas mengganti celana dengan rok.Merapikannya sebentar.Menyisir rambut pendekku dengan tangan,kemudian mengacaknya dan keluar dari kamar mandi.Aku pamit pada mbok parmi untuk berangkat.
***
Suasana sekolah sudah ramai saat aku datang.Aku berusaha mencari sosok Qiqi.Ga kelihatan batang hidungnya.Sesekali aku bertanya pada teman-temanku.Tapi tak ada yang tahu.Ke mana sih itu anak.Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang.
“Pagi Fa!Qiqi sudah ada disampingku, berkata dengan senyum manis yang bikin cewek-cewek terpesona.
“Kamu kenapa ninggal aku?tanyaku dengan muka cemberut.
“Sorry Fa.Aku ada perlu!Qiqi berkata dengan santainya.
“Perlu apa sih Qi.Penting banget yah?Aku kembali bertanya dengan antusias.
“Sini aku bisikin!Qiqi berkata pelan di kupingku.
Owh.Jadi karena itu.Bella,cewek yang selama ini dia sukai berulang tahun.Dia ingin memberi kejutan sekaligus menyatakan cinta hari ini juga.Yah...menyatakan cinta.Kenapa hatiku begitu hambar dan terasa sesak mendengar kata-kata tersebut.Sudah pasti Bella yang feminim dan cantik itu akan menerima Qiqi.Qiqi yang ganteng,tinggi,putih dan sipit karena masih keturunan chinese memang cocok sama Bella.Tapi kenapa hati ini merasa takut.Duh...Aufa.Kenapa jadi kaya gini.
“Fa...ko diam aja sih?Qiqi bertanya padaku.
“Trus aku mesti gemana?Aku balik bertanya padanya.
“Yah gemana menurut kamu rencana aku ini.Trus menurut kamu Bella tuh gemana.Kamu kan punya selera cowok?Qiqi kembali bertanya padaku.
“Cocok!jawabku singkat.
“Ko gitu aja sih Fa?Qiqi masih belum puas dengan jawabanku.
“Trus aku mesti jawab apa lagi Qi.Kalian berdua cocok.Tembak gih!kataku cuek sambil meninggalkannya pergi  menuju kelas.
Qiqi masih bingung dengan sikapku barusan.Aku belum siap kalau kamu punya cewek Qi.Aku takut kamu ga ada waktu lagi buat aku.Aku ga tau ada apa dengan diriku.Tapi dadaku terasa sesak waktu kamu bilang kata-kata itu.
***
Aku memilih untuk diam di kantin saat acara surprise dan nyatakan cintanya Qiqi berlangsung.Buat apa aku melihat hal konyol seperti itu.Ga ada gunanya kan.Mending di kantin menikmati soto lamongan kesukaanku.Sambil makan aku memikirkan juga bagaimana acara Qiqi tersebut berlangsung.Qiqi bakal bilang happy birthday sambil bawa bunga trus bilang ke Bella kalau dia suka sama Bella.Trus Bella bakal nerima cinta Qiqi dengan malu-malu yang kemudian di akhiri dengan tepuk tangan dan suitan dari teman-teman.
Arrgghh...BRRAAAKKK...Tanpa sadar tanganku menggebrak meja kantin tempat aku makan.Kontan semua yang ada di kantin melihat ke arahku.
“Fa...kamu kesambet?tanya seorang temanku heran.Aku hanya bisa tersenyum polos.Meyakinkan pada semua bahwa aku baik-baik saja.Aku mencoba menenangkan pikiranku.
“AUFA....!Tiba-tiba Qiqi memanggil namaku dengan keras dari pintu kantin.Aku hanya memandangnya dengan heran.
“Fa...kamu harus dengar kabar baik ini Fa! Qiqi berkata dan duduk di depanku.Aku hanya mendengarkan kata-katanya dengan malas sambi tetap menyendok makananku.Aku sudah tahu apa yang bakal kamu ceritakan,batinku dalam hati.
Dan benarlah dugaanku.Qiqi menceritakan bagaimana surprise tadi terjadi.Bagaimana saat dia menyatakan cinta dan bagaimana Bella menerima cintanya.Qiqi menceritakan dengan penuh kegembiraan.
“Fa...ko dari tadi diam aja sih?Qiqi bertanya sambil menatapku.
“Ehmm...aku dengerin kamu ko!aku berkata dengan santai.
“Ya kamu dengarin aku,tapi seenggaknya kasih selamat kek sama sahabatmu ini!Qiqi berkata dengan masih menatapku.Aku mulai merasa salah tingkah dengan tatapannya.
“Oh iya...selamat yah Qi!aku berkata dan menjabat tangannya sambil tersenyum untuk menutupi perasaanku.
“Fa...kamu kenapa sih dari tadi pagi cuek gitu sama aku?Qiqi mencoba mencari jawaban atas sikapku yang sejak dia beri tahu tentang rencananya menjadi cuek.
“Aku ga papa Qi.Aku ikut senang ko dengan keberhasilanmu!aku menjawab dengan senyum yang kupaksakan.Qiqi terlihat lega.Kupandangi soto yang sudah tak bernafsu untuk aku habiskan.Hufft...seandainya saja kamu tahu perasaanku Qi.
***
Kuparkir motorku di bawah pohon dekat taman.Sore ini hanya sedikit orang yang terlihat di taman kota.Aku berjalan menuju lapangan basket yang letaknya sedikit jauh dari tempatku memarkir motor.Biasanya aku bermain basket bersama Qiqi di lapangan ini.Tapi semenjak dia punya pacar,dia sibuk dengan pacarnya.Kukeluarkan bola basket dari dalam tas ranselku.Ku drible bola tersebut.Kucoba memasukkannya ke ring.Gagal.Kucoba lagi hal tersebut berulang-ulang hingga aku merebahkan tubuhku di tengah lapangan yang sunyi tersebut.Ternyata memang lebih seru main kalau ada temannya.
Kupandangi langit sore yang mulai menampakkan semburat jingga.Kututup perlahan mataku,menikmati hembusan angin sore.Qi...aku baru sadar perasaanku.Aku suka kamu.Kedekatan kita selama ini telah menumbuhkan rasa yang tak pernah aku sadari.Rasa yang membuatku begitu nyaman bersamamu.Seandainya kamu tahu perasaanku Qi.Huftt...lagi-lagi kalimat itu yang selalu ada dalam batinku.Dan tanpa terasa air hangat mengalir dari kedua pelupuk mataku.
***
Seperti yang aku takutkan.Qiqi sudah jarang jalan denganku.Dia sibuk ngurusin Bella aku pikir.Dia juga jarang menghubungiku.Kupandangi diri di depan cermin besar dalam kamarku.Sesosok tubuh dengan rambut cepak dan kulit putih.Tubuh tempat jiwaku bersemayam selama delapan belas tahun ini.Tubuh yang aku kenal dengan diriku.Diriku yang selalu aku banggakan karena sikap coolku.Dan akhir-akhir ini aku mulai muak dengan kebanggan ini.Seandainya saja tubuh ini Bella.Apa kamu bakal suka sama aku Qi?
***
“Fa!suara Bang Anton tiba-tiba saja mengagetkanku.
“Senang banget sih sekarang ngelamun.Lagi jatuh cinta yah?Bang Anton berkata dengan nada sok taunya.
“Ih...Apaan sih Bang.Sok tau banget!aku berkata dengan nada sewot sambil melemparkan bantal boneka ke mukanya,tapi sayang meleset.
“Yah habisnya kamu,bawaannya melamun,makan ga semangat,ngapa-ngapain ga semangat.Itu tanda-tanda jatuh cinta!Bang Anton kembali berbicara panjang lebar.
“Bang Anton tu selalu aja sok tahu.Siapa juga yang jatuh cinta!aku berkata sekenanya,berusaha menutupi perasaanku  dan pergi meninggalkan Bang Anton sendiri.
Bang Anton Benar.Aku jatuh cinta.Jatuh cinta pada sahabatku sendiri.Tapi cinta ini tumbuh di saat yang tidak tepat.Membuat aku aku tak berdaya.Aku ga mau cerita ke Bang Anton.Pasti tar bakalan diledekin.Tuh orang kan senang banget ngeledekin orang.Mau cerita ke mama tapi mama sibuk.Bang Reza,ga mungkin juga.Dia kan sama aja kaya Bang Anton.Ah...seandainya aja aku punya sahabat selain Qiqi.Aku bisa bercerita tentang perasaanku.Ga mungkin aku cerita sama Qiqi.Itu sama aja menghancurkan kisah cintanya dengan Bella kan?
***
Qiqi sakit.Sudah dua hari ini dia tidak masuk sekolah.Tapi dia tidak memberitahuku.Ah yah,dia kan sudah punya Bella.Tapi sebagai teman baiknya,aku akan pergi menengoknya.Kuminta Bang Reza untuk mengantarku ke rumah Qiqi.
 Dengan membawa sekeranjang buah segar,aku memasuki pagar rumah Qiqi yang sudah lama tidak kumasuki.Yah,sajak dia pacaran dengan Bella,aku sudah tidak menitipkan motorku di rumahnya lagi.Lagipula,kita juga tidak berangkat bersama lagi.
Aku langsung manuju kamar Qiqi karena rumah tampak sepi.Sesampainya di atas kulihat pintu kamar Qiqi sedikit terbuka.Samar-samar kudengar suara orang berbincang dari dalam kamar.Suara Qiqi dan....Bella.
“Makasih sayang sudah ngerawat aku dari kemarin!
“Iya sayang..itu kan gunanya pacar,saling ngejaga.Aufa belum jengukin kamu?
“Belum!
“Emmm...padahal dia kan teman baik kamu!
“Lagian kalau jengukin paling dia nyukurin aku.Makanya jaga kesehatan.Dia juga ga bisa ngerawat aku kaya kamu!
“Ko gitu?
“Ya liat aja,dia kaya cowok gitu!
‘Aku kira dulu kamu pacaran sama si aufa itu!habis kalian dekat banget!
“Ya ga lah.Aku ga suka sama dia.Liat aja penampilannya,cowok gitu.Aku suka yang kaya kamu,lembut feminim,.....!
Aku ga sanggup mendengar semua percakapan mereka.Kutinggalkan keranjang buah yang kubawa di samping pintu kamar Qiqi.Aku turuni tangga dan pergi dari rumahnya dengan tergesa-gesa.Kuusap butir-butir bening yang tak bisa terbendung oleh mata.Aku ingin segera sampai rumah dan berharap tidak pernah mendengar percakapan mereka.


You may also like

1 comment: