Kerak Telur Transmigrasi ke KALTIM

0 Comments

Pertama dengar namanya agak aneh.Kerak telur.Yap,makanan khas orang betawi ini emang agak aneh menurut saya.Saya belum pernah makan makanan yang satu ini sebelumnya.Saya juga tidak tahu di mana saya bisa mendapat kerak telur di daerah Samarinda.Saya pun jadi berpikir,bagaimanakah rupa si kerak telur ini?
Beruntungnya, saya tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk mencicipi makanan ini.Saat saya iseng mengantar adik sepupu saya ke pasar malam musiman,tidak sengaja menemukan sesuatu yang menarik.Deretan penjual kerak telur dengan tulisan “Kerak Telur Asli Betawi”. Saya pun menatap para penjual dengan mata berbinar(L E B A Y).Bukan tulisan tersebut yang menarik perhatian saya,tapi banyaknya orang yang mengantri di depan para penjual.Mungkin mereka sama penasarannya dengan saya,seperti apa sih si kerak telur ini? Saya pun langsung ikut mengantri di depan si penjual tanpa memperdulikan adik sepupu saya yang hilang entah kemana.Saat tiba giliran,saya langsung memesan satu.Saya rasa satu cukup untuk sekedar mengobati rasa penasaran.
Ternyata kerak telur ini dari beras ketan yang sudah dimasak seperti nasi,tapi agak becek masaknya.Ditaruh di tempat yang mirip wajan tapi mirip juga teflon.Mari kita sebut saja tempat ini dengan  wadah .Kemudian ditambah dengan abon kelapa dan satu buah telur.Lalu di campur jadi satu dan diratakan tipis di dalam wadah.Selanjutnya di bakar di atas bara panas. Setelah agak lama,wadah di balik agar bagian dalam juga terbakar.
Setelah melewati adegan bolak-balik wadah dan kipas-kipas,jadilah kerak telur pesanan saya.Saat masih panas si kerak telur di susruk atau di angkat dari wadah.Diletakkan pada selembar kertas bungkus dan ditaburi dengan abon kelapa.Kemudian saya tebus  dengan harga Rp 15.000;.Saya coba cicipi.Rasanya enak dengan kombinasi telur dan ketan juga rasa gurih dari si abon kelapa.Menurut saya,kenapa namanya kerak telur?Karena tekstur dan tampilannya mirip kerak nasi tapi ada campuran telurnya.Itu sih hasil analisa saya setelah melihat dan mencicipi si kerak telur.Saya sertakan foto si kerak telur yang sudah tidak utuh soalnya keenakan makan. 



You may also like

No comments: