Ampo, Si Coklat Dari Tanah Liat

11 Comments

Apakah kamu suka coklat? Kalau aku sih suka banget. Dan mungkin sebagian besar orang suka dengan coklat. Mulai dari anak-anak,remaja sampai yang tua. Kalau makan coklat yang  dijual di toko-toko dengan beragam bentuk dan rasa sih sudah biasa. Tapi, pernahkah kamu sekalian makan coklat dari tanah liat??? Aku pernah dan aku ga suka. 

Sebenarnya ini bukan coklat. Hanya saja, aku yang menyebutnya coklat karena warna dan teksturnya yang menyerupai coklat. Tapi kalau soal rasa, dijamin jauh dengan coklat asli. Makanan ini dikenal dengan nama “Ampo”. Mungkin sebagian besar orang masih asing dengan nama makanan ini. Tapi, bagi masyarakat di daerah Tuban, Jawa Timur , ampo bukanlah nama makanan yang asing termasuk bagi mamakku yang asli orang Tuban. 

Jadi sore tadi  aku pergi ke rumah bulekku, adik mamak. Bulekku ini baru saja pulang dari Jawa. Tepatnya dari daerah Tuban. Dan seperti sebuah keharusan, bulekku ini selalu menyempatkan diri membawa ampo untuk mamakku. Ya aku ga heran sih, mamakku memang punya kebiasaan mengkonsumsi makanan tradisional yang lain dari pada yang lain ini. Karena weekend ini rencananya aku pulang ke rumah, jadilah sekalian aku mampir untuk membawa si ampo.

Foto ampo diatas juga asli aku ambil sendiri menggunakan kamera hp pas kebetulan di rumah. Ampo yang ada d rumah khusus dibeli dari Tuban. Kata mamak, masyarakat Tuban sudah biasa mengkonsumsi makanan tradisional ini, apalagi wanita hamil, karena dipercaya dapat menguatkan sitem pencernaan bahkan dapat mengobati beberapa macam penyakit. Mamak terlihat begitu enak ketika makan ampo ini. Beliau berkata bahwa rasanya enak. Tapi bagiku dan orang-orang yang tidak biasa rasanya tetap aneh.



Rasanya dulu aku pernah malihat sebuah acara disalah satu stasiun televisi yang menayangkan seorang pembuat ampo di daerah Tuban, Jawa Timur. Tidak ada resep khusus dalam pembuatannya. Tapi kebanyakan pembuatnya memang sudah mewarisi keahlian dalam mebuatnya secara turun temurun. Mereka mencari tanah yang bersih bebas dari kotoran dan kerikil,kemudian ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi empat. Adonan segi empat ini kemudian dikikis dengan stik/ pisau yang terbuat dari bambu membentuk seperti gulungan. Tanah yang telah menggulung tersebut dibakar dan diasapi selama 1 jam, dan jadilah makanan ringan yang siap dimakan, yang disebut ampo ini.

Tuban merupakan salah satu daerah di Indonesia yang dikenal memproduksi makanan tradisional ini. Ga tau kalo ada di daerah lain juga. Jadi, kalau tertarik dan penasaran ingin mencoba, silahkan berkunjung ke Tuban hehe.


You may also like

11 comments:

  1. wew.. seriusan itu,

    penasaran sie rasanya... tanah di bakar kayak gmn ya rasanya..

    ReplyDelete
  2. wew.. seriusan itu,

    penasaran sie rasanya... tanah di bakar kayak gmn ya rasanya..

    ReplyDelete
  3. nah aku pernah liat beritanya doang di televisi. penasaran pengen coba rasanya makan tanah di bakar hehe

    ReplyDelete
  4. Eh?? Baru tahu ada makanan model gini :D

    ReplyDelete
  5. Looks like a chocolate anyway. Gimana ya rasanya, Hmmm.

    ReplyDelete
    Replies
    1. makanya aku bilang coklat dari tanah liat hehe

      Delete
  6. pernah lihat di tivi. ada ada saja ya warisan leluhur kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya itu mbak
      Tapi itu salah satu yang menarik dari Indonesia :D

      Delete