Candu Zaman Sekarang

0 Comments
Pengaruh sosial media dalam kehidupan baik dan buruk
sumber gambar
Zaman sekarang orang pasti banyak yang sudah mengenal media sosial. Dari orang tua, dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Bukannya apa, zaman sekarang media sosial tuh sudah jadi semacam kebutuhan. Apalagi kan media sosial tuh beragam jadi pengennya dikit-dikit diupdate di media sosial. Ya mau bagaimana lagi, namanya juga hidup zaman now.

Sebagian dari kita pun pasti pernah lah ya mengalami rasa ingin selalu update. Entah di media sosial yang mana. Bisa jadi di Facebook, Twitter, Instagram, atau media sosial yang lain. Sayangnya banyak dari kita yang ga sadar sih niat kita bisa saja disalah artikan oleh orang lain. Kita menganggap apa yang kita bagikan di media sosial adalah hal yang biasa, tapi bagi orang lain, jangan salah.

Contohnya ada seorang emak muda yang membuat status di media sosial kalau anaknya sudah mulai berjalan di usia yang baru 10 bulan, disertai video dan caption "Hebat ih anak bunda udah mulai jalan padahal baru 10 bulan". Komen-komen pun datang dengan mengatakan bahwa si anak hebat. Tapi pernah ga mikir kalau mungkin saja ada emak-emak di luar sana yang kebetulan punya anak bayi, jengkel dengan hal tersebut. Ko bisa? Iya lah karena belum tentu bayi mereka mulai berjalan di umur 10 bulan. Itu artinya bayi mereka ga hebat. Lalu mereka jengkel. Cuma status tapi...efeknya. Ingat ya ga semua, tapi ada.

Lain lagi tentang Ibu A yang apa-apa selalu di update di media sosial. Bahkan suka membuat status yang terkesan ambigu. Suka membuat sindiran yang ga jelas ditujukan ke siapa. Alhasil ada yang merasa. Ibu A ga merasa menyindir tapi ada yang merasa tersindir. Akhirnya pada cek-cok. Ada kasusnya? Ada.

Ada lagi nih si Mawar. Posting foto di Instagram lagi liburan di luar negeri. Eh kebetulan si Melati lihat. Si Melati pengen juga ke luar negeri tapi ga punya duit. Karena udah pengen banget biar bisa juga dipost di Instagram akhirnya Melati jual diri buat dapet duit. Liburan deh ke luar negeri. Ada yang kaya gini? Ada lah.

Contoh di atas sih cuman sedikit contoh dari drama media sosial. Bagaimana secara ga sadar postingan kita di media sosial itu bisa berpengaruh juga untuk orang lain. Kalo gitu media sosial ga bagus dong? Ya ga gitu juga lah. Makanya kita sebagai pengguna media sosial harus pandai. Pandai yang bagaimana? Ya dalam menanggapi segala hal. Jangan cuma ngikuti arus.

Bukan berarti dengan adanya sisi negatif kita jadi tertutup soal media sosial. Masih banyak ko sisi positifnya. Di Facebook, jadi bisa ketemu sama teman lama. Di twitter, jadi bisa dapet berita update. Di Instagram, jadi bisa liat foto-foto kece. Begitu juga media sosial yang lain, ada negatif pasti ada juga lah positifnya. Tinggal kitanya aja kan gimana menyikapi.

Tapi memang tak bisa dipungkiri kalo media sosial itu sudah jadi candu yang terkesan menyenangkan. Dihilangkan pun akan terasa tidak enak, digunakan berlebihan pun tak baik. Oleh karenanya gunakan secukupnya. Ambil positifnya buang negatifnya. Dan ingat, jangan baperan.



#BPN30DayChallenge2018 #Day5


You may also like

No comments: