Putih Abu-Abu Penuh Kenangan

10 Comments
sumber gambar: referensi.data.kemdikbud.go.id
Hari ini aku membuka salah satu grup facebook yang anggotanya teman-teman sekelas waktu SMA. Semenjak mengenal smartphone, aktifitas bersosial media di facebook sudah jarang aku lakukan. Aku lebih sering main di instagram atau twitter. Malahan akhir-akhir ini aktif di blog. Sekalinya buka aku langsung ke grup teman-teman SMA. Membaca kembali status-status lama dan melihat foto-foto narsis, membuatku kembali mengingat kenangan-kenangan yang pernah terjadi di masa putih abu-abu.

Aku lulus SMA tahun 2011 dari sekolah favorit di Kabupatenku, SMAN 1 Tanah Grogot. Saat itu aku senang sekali bisa lulus ujian nasional dan akan segera kuliah, begitu juga dengan teman-teman yang lain. Tapi aku tak menyangka kalo aku bakal sekangen ini dengan masa-masa penuh kenangan tersebut. Dari kenangan sedih, senang, suram, semua masih jelas diingatanku. 

Kenangan awal yang paling membekas itu waktu MOS. MOS di sekolahku dulu bisa dibilang sangat enak. Yah selayaknya masa perkenalan siswa pada sekolah dan segala isinya. Kegiatannya di mulai dari pagi sampai siang, istirahat 1 jam, lanjut sampai sore. Begitu sampai 3 hari lamanya. Nah dari pagi sampai siang, siswa baru berpakaian seragam, sedangkan siang sampai sore memakai baju olahraga. Tapi, pasti ada aja lah ya tambahan barang yang harus dibawa. Pada zamanku, kami memakai tas dari karung beras, nametag sebesar 2 kertas hvs, topeng kertas, dan masih ada peralatan MOS yang lain. Belum lagi rambut dikepang dengan rafia warna-warni buat yang cewek. Di sini yang agak bikin jengkel karena rambutku dulu cepak banget. Maklum aku dulu tomboy. Sebelas duabelas sama rambut cowok jadi kalo pas masuk MOS sore agak ribet gara-gara rambut. Akibatnya aku sering telat dan jadi bulan-bulanan kakak OSIS. Karena sering telat, sampai-sampai daftar catatan hitamku penuh. Ini rekor banget loh, dan aku bangga, pasalnya gara-gara ini aku jadi dikenal para senior.

Kehidupan SMA berjalan lancar. Aku bisa beradaptasi dengan baik dan punya banyak teman. Padahal kalo dipikir, aku ini tipe introvert. Tapi ya aku bersyukur deh. Satu tahun pertama aku lalui dengan gemulai. Bahkan di dua semester tahun pertama, aku selalu masuk lima besar. Karena hal ini, di tahun kedua, aku masuk kelas XI IPA A. 

Wih anak IPA. Apa aku senang? Ya iyalah. Tapi aku sedih juga karena kebanyakan teman sekelasku di kelas X, masuk ke jurusan IPS. Dan di kelas XI aku harus terbiasa dengan teman baru, walaupun ada juga yang sudah kukenal. Tapi satu yang terasa olehku di kelasku yang baru ini, hawa persaingan sangat terasa. Aku merasa ga tertarik. Malahan di awal-awal semester tahun kedua, aku sering bolos dengan beberapa teman-teman lama di kelas X. Yang ini jangan ditiru banget, ga baik buat contoh. Tapi ada kejadian yang ga bakal aku lupa tentang bolos.

Rok SMAku dulu model sepan panjang. Berlaku untuk semua siswi kelas X. Aku sih sebenarnya lebih memilih yang model lipit lebih keliatan bebas bergerak, tapi yang sepan wajib di sekolahku. Setiap bolos kami memanjat pagar belakang setinggi 2 meter secara diam-diam. Pagar ini terbuat dari kayu ulin yang ujungnya lancip itu loh. Nah saat itu aku bolos dengan 5 orang temanku yang lain. Aku cewek terakhir yang akan memanjat sampai akhirnya kami diteriaki oleh penjaga sekolah. Dua orang teman cowokku langsung saja memanjat dengan mudahnya. Aku terpaksa harus bersusah payah gara-gara rok. Karena paniknya aku buru-buru loncat, tak menyadari rokku yang sedikit tersangkut di pagar . Pasti bisa ditebak apa yang terjadi. Yap, aku sukses terjatuh dengan rok sobek parah. Untung saat itu aku pakai legging panjang jadi malunya ga terlalu memalukan.

Akibat kejadian bolos itu orang tauku dipanggil ke sekolah. Pihak sekolah baik sekali tak memberi hukuman, hanya saja poinku langsung dipotong 50 poin. Sampai rumah, bapak marah besar. Aku cuma bisa berjanji ga akan bolos lagi. Dan aku memang menepati janji itu. Aku belajar di sekolah, di kelasku yang agak kuabaikan. Tapi setelah aku mengenal kelas tersebut, aku menyesal karena orang-orang dikelas sangat menyenangkan. Memang benar kami bersaing, tapi kami tak sungkan saling membantu bila ada yang tak mengerti.

suasana belajar
salah satu kegiatan kalo jam kosong
hayo aku yang mana..?
Urusan cinta? Wah ini nih. Kalo punya perasaan suka/cinta terhadap lawan jenis semasa putih abu-abu, itu wajar aja guys. Namanya juga lagi puber. Jangan ngaku pernah putih abu-abu kalo kamu ga pernah ngerasain jatuh cinta, entah jatuh cinta berujung pacaran atau jatuh cinta berujung dalam hati. Begitu juga aku. Walaupun aku agak tomboy, tapi aku juga pernah merasakan jatuh cinta dengan lawan jenis. Bukankah cinta itu dimiliki oleh semua ciptaan-Nya, sekalipun  kamu anak IPA, tomboy, dan pernah bolos. Jadi orang yang beruntung untuk kutaksir itu adalah kakak kelas, anak IPA juga, dan ikut ekskul basket. Nah kaya di Ftv-Ftv kan. Iya ini beneran. Kalo di  Ftv-Ftv si cewek bakal jadian sama si cowok, not with me. Setelah stalking facebooknya, aku tahu si kakak sudah punya cewek dari sekolah lain. Apakah aku patah hati? Iyalah, patah hati. Trus apa aku kapok untuk suka sama cowok lain? Sayangnya ga. Aku pernah pacaran dan alhamdulillahnya ga sampai panggil ayah-bunda, mommy-daddy, apalagi mama-papa minta pulsa.

Bimbel persiapan UN
Nah kenangan lain yang tak kalah membekas itu ya waktu bulan-bulan terakhir kelas XII. Tak ada lagi persaingan. Kami bahu-membahu untuk saling membantu menghadapi ujian nasional. Belajar bareng, les bareng, latihan soal bareng. Mendadak jadi sedih akunya kalo ingat. Tapi senyum cerah bahagia terpancar ketika ujian nasional selesai. Kami tak khawatir dengan hasil karena kami semua optimis hasil tak pernah mengkhianati proses. Hari-hari kami berganti keceriaan, mengingat hari-hari terakhir kami gunakan untuk latihan paduan suara sebagai persembahan kami di acara perpisahan.
manggung bareng di acara pisah kenang
Ya Allah lumayan panjang juga ceritanya. Tapi sebenarnya banyak banget deh kenangan seru yang pengen aku tulis tapi kayaknya bakal makan waktu jadi aku ambil yang paling berkesan aja. Oke biar kaya pembicara-pembicara di luar sana, the last but not the least hehehe. Banyak pastinya yang bisa kita ambil dari masa-masa putih abu-abu. Masa putih abu-abumu, itu kenanganmu. Baik atau buruk, senang atau sedih, mau kamu ingat atau lupakan, itu urusanmu. Yang pasti, teruslah berjalan ke depan, tapi ingat kalo pas di lampu merah tetap berhenti, kecuali kamu buta warna :P (bercanda sedikit).

Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya....
(Penggalan lirik lagu Sahabat Kecil-Ipang)

<<<>>>


Tulisan ini diikutsertakan dalam #GANostalgiaPutihAbu


You may also like

10 comments:

  1. Wah.. Nakal juga nih ya waktu SMA.. hahaha..

    Jatuh pas bolos itu sih nggak sakit2 amat. Cuma malunya itu loh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener bang. Sampai sekarang si penjaga sekolah masih ingat saya hahaha

      Delete
  2. Waaah ternyata, asik banget sma nya

    ReplyDelete
  3. Waaah ternyata, asik banget sma nya

    ReplyDelete
  4. Wuah.. tomboy tapi introvert.. kebalikan.. saya tomboy dan ekstrovert.. Tapi gak pernah bolos sayanya.. Kepribadiannya unik ^^

    ReplyDelete
  5. Banyak kisah di SMA yang jadi kenangan, ya? ^^

    ReplyDelete
  6. Seru banget masa SMA nya...
    aku ngekek2 pas baca yg jatuh itu, hehe

    Makasih ya Mba, sdh ikut GA saya :)

    ReplyDelete