Kesurupan, Mistis atau Medis?

6 Comments
sumber gambar: google.com
Aku sering sekali pergi pagi dan malam baru pulang ke kos. Seperti tadi, ba'da Isya aku baru sampai di kos. Alasannya ya aku bosan kalo harus di kos sendirian. Biasannya pagi-pagi sekali aku akan pergi ke basecamp "Dapoer Kos" untuk mengurus usaha kecil-kecilanku dan beberapa teman. Dilanjut ke kampus bertemu dosen, atau ke perpustakaan sekedar online sambil mencari bahan tulisan.
Ga ada yang aneh waktu sampai kos. Aku memarkir motor seperti biasa dan berniat menuju kamarku yang berada di lantai dua. Tapi aku urung, dan malah menuju penjual es yang berada di depan kos. Aku memesan cappucino cincau. Sambil menunggu aku memainkan handphoneku. Saat si mas penjual menyerahkan pesananku, kami dikagetkan suara teriakan yang berasal dari arah kosku. Karena penasaran aku segera membayar dan kembali ke kos.

Teriakannya masih saja terdengar. Malah semakin nyaring. Aku bergegas menuju suara yang berasal dari deretan kamar bagian belakang. Sesampainya di sana, beberapa orang berkumpul di kamar milik salah satu penghuni kos. Aku bertanya pada seorang ibu yang tinggal di bangsalan sebelah kosku tentang apa yang terjadi. Ternyata ada yang kesurupan.

Ketika mendengar ada yang kesurupan, biasanya aku akan segera pergi, memilih untuk tidak melihat. Tapi kali ini aku penasaran. Akhirnya aku meringsek menuju pintu dan melongok ke dalam kamar. Ya, aku melihatnya. Cewek yang sering kali kutemui di kamar mandi. Bahkan beberapa kali kami mengobrol basa-basi. Dua orang lelaki memegangi pundaknya, temannya kukira. Rambutnya acak-acakan, keringat bercucuran, dan mulutnya menggumam tak jelas. Dan anehnya itu suara anak kecil.

"Awas kakakku mau lewat." Tunjuknya ke arah kami yang berada di depan pintu. Kami saling berpandangan, mencari tahu siapakah si kakak. Dan setelah kami sadari, tak seorang pun dari kami merupakan kakaknya. Aku merasa ngeri dan memilih untuk mengundurkan diri, kembali ke kamarku.

Kalo orang yang tahu hal-hal mistis, yang kaya gini biasanya dikarenakan adanya roh atau makhluk halus yang merasuki. Kalo ini sih percaya ga percaya yah. Tapi dari segi medis ada penjelasannya loh. Dalam dunia medis dikenal yang namanya Dissociative Trace Disorder (DTD) yaitu suatu kondisi yang ditandai oleh perubahan identitas diri. Perubahan identitas diri ini bisa berupa perubahan suara, hilang kesadaran, susah membedakan antara fantasi dan kenyataan, bahkan bisa sampai hilang ingatan. 

Kesurupan atau DTD, kasusnya lebih sering terjadi di negara dunia ketiga atau negara-negara bagian timur daripada negara barat. Pakar-pakar psikiater mengatakan penyebab dari DTD ini karena tekanan sosial dan mental yang masuk ke dalam alam bawah sadar. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca di sini atau di sini.

Nah ga nyangka deh malah bahas kesurupan. Sampai sekarang masih keingetan sama kejadian kesurupan di kamar bawah tadi. Kalo mau condong ke medis sih tadi itu mungkin aja, tapi gemana sama kasus yang kesurupan massal ya? Menurut kalian gemana? Mistis atau medis? Mungkin ada yang bisa menjelaskan atau berbagi pengalaman? Ditunggu di komentar :D


You may also like

6 comments:

  1. Kalo menurutku jelas mistis, ya? >,< karena jelas kita tidak sendiran di dunia. Banyak penyakit dari makhluk gaib yang tidak bisa diceritakan secara medis

    ReplyDelete
  2. Menurut saya dua2nya mbak. Hehe. Mistis karena memang benar adanya, ada dunia lain selain alam manusia. Namun sehatnya masing2 tidak saling mengganggu. Kenapa diganggu? Kan dalam surat AnNas juga sdh jelas. Yuwas wisufi sudurinnas. Setan selalu membisikkan manusia.

    Makanya tidak dianjurkan hati kosong. Sebagai hambaNya kita seharusnya tetap berdzikir. Agar terhindar dari bisikan setan dan segala ancaman.

    So.. masih berhubungan..

    *cmiiw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Well then...makasih mbak Ella buat opininya

      Delete
  3. untuk kata gimana, apa memang sengaja ditulis gemana??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah jeli sekali hehehe. Biasanya saya pake gimana tapi kadang malah pake bahasa cakap di tulisan :|

      Delete